Daftar isi
Pengelolaan
Penentuan lokasi tempat usaha bagi rumah makan masakan padang merupakan langkah utama untuk menentukan dapat sukses atau tidak usaha ini[2]. Pada umumnya manajemen rumah makan Padang dikelola oleh keluarga atau kaum kerabat sekampung[3]. Pengelola rumah makan Padang banyak menganut falsafah Minang yang demokratis, seperti berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, hal ini terlihat dari pembagian keuntungan yang dibagikan setiap seratus hari kerja, dengan sistem bagi hasil berdasarkan indeks prestasi. Cara seperti ini, akan mendorong karyawan untuk berprestasi, mereka akan berusaha melayani tamu sebaik-baiknya agar tamu mau datang kembali. Sistem bagi hasil[4] seperti ini menjadikan karyawan merasa ikut memiliki perusahaan. Untuk memahami pengelolaan rumah makan, setiap karyawan harus melewati proses pengkaderan lengkap khas rumah makan. Biasanya karier mereka dimulai dari pencuci piring, kemudian meningkat sebagai penyiap makanan, pelayan tamu, kasir, hingga menjadi manajer.Cara penyajian hidangan
Pelayan rumah makan Padang kebanyakannya pria. Pelayan rumah makan Padang mempunyai keunikan dalam menyajikan hidangan. Mereka akan membawa sejumlah piring hidangan secara sekaligus dengan bertingkat-tingkat/bertumpuk-tumpuk dengan kedua belah atau sebelah tangan saja tanpa jatuh. Hal ini merupakan atraksi yang cukup menarik bagi para pengunjungnya. Kemudian semua piring-piring kecil yang berisikan hidangan ini disajikan kepada tamu. Tamu bisa mengambil makanan yang ia sukai dan hanya membayar makanan yang diambil. Jika sudah selesai makan, pelayan akan memeriksa hidangan apa saja yang telah dimakan oleh tamu. Cara penyajian yang unik ini berbeda dengan kebanyakan restoran lainnya. Umumnya jika tamu masuk ia akan disodori menu dan akan memesan makanan dari menu tersebut.Jaringan
Jaringan rumah makan Padang berkembang dari Sumatera ke Jawa dan Bali. Di Bali ada sekitar 100 rumah makan Padang. Data lain dari Ikatan Warung Padang Indonesia (Iwapin) mencatat, di wilayah Jakarta dan sekitarnya ada sekitar 20.000 rumah makan Padang.[5] Bahkan ada yang di luar negeri.Menu
Berbagai sajian lauk Nasi Kapau, masakan Minangkabau Bukittinggi.
Beberapa pengelola rumah makan perlu mempertimbangkan kemampuan lidah konsumen di luar komunitas Minang, apalagi orang asing, misalnya mengurangi tingkat kepedasan.[8] Dari beberapa jenis masakan Minang yang di sebutkan di atas, masakan lainnya seperti Ayam dan Itik lado ijau, baluik lado ijau (belut goreng cabe hijau), samba lado pukek, samba lado tanak, tidak kalah populernya dan juga diminati banyak orang. Banyak wisatawan asing yang berkunjung ke restoran-restoran Minang untuk mecoba kelezatan masakan Minangkabau.